Besok,(rabu, 6 Oktober 09) para supir bis (angkutan umum) akan mengadakan pemogokan di tiga buah kota besar:Amsterdam, Den Haag, Rotterdam), bagi memprotes keputusan Pemerintah yang akan menaikkan usia pensiun dari 65 ke 67. Ini baru aksi pertama yang mungkin akan diikuti banyak aksi protes lainnya. Di Parlemen, para "pejuang"rakyat sudah lumpuh kecapean adu mulut melawan keputusan Pemerintah itu. Hutang negara telah mencapai 356 milyard Euro yang bagi sebuah negeri kecil sepertiBelanda bukan jumlah biasa. Tapi yang luar biasa adalah jalan keluarnya. Rencana penghematan meliputi jumlah 30 milyard euro yang itu akan diambil dari uang jaminan sosial yang berarti kaum ekonomi lemah dan tergantung seperti para jompo, pasien sakit menahun, para pensiunan dan para pengangur yang hidup dari bantuan Pemerintah akan mengalami kemiskinan lebih lanjut.
Partai PVV (Partij voor Vriyheid=Partai facist anti Muslim) yang ketuanya Gert Wilders mengatakan bila arus migrant distop masuk Belanda sudah pasti tidak perlu terjadi harus menaikkan usia pensiun dari 65 ke 67. Perkataan luar biasa berbisa itu suduh pasti akan merangsang lebih lanjut mental anti orang asing di Belanda. Di suatu tempat layanan umum, penjual Belanda totok terang-terangan mendahulukan Belanda totok yang antri dibelakang "Belanda burem" yang seharusnya adalah giliran dia yang diladeni. Tidak cukup sampai di situ, ketika gilirannya tiba (yang diserobot orang yang dibelakangnya) sang pelayan memanggil orang Belanda totok yang dibelakangnya lagi untuk diledeni . Belanda burem yang merasa dua kali dilangkahi rupanya kehilangan kesabarannya lalu bilang dengan suara lantang: "AH, DISKRIMINASI CARA NEDERLAND!". Sang pelayan bertanya kembali untuk mendengar lebih jelas. Dan sang Belanda burem mengulanginya secara lebih jelas lagi: DISKRIMINASI CARA NEDERLAND ! SUNGGUH NEGERI INDAH PERMAI!". Dan barulah Belanda burem itu diladeni secara ramah. Ketegangan hilang seketika.
Negeri Belanda seperti juga banyak negeri-negeri Eropah lainnya terguncang serius oleh krisis Moneter dunia. Pemecatan besar-besaran terjadi dan banyak sekali perusahaan-perusaha an besar kecil gulung tikar. Pengangguran meningkat, banyak harga-harga barang juga meningkat termasuk banyak bahan makanan pokok naik harganya. Hari ini umpamanya saya harus membayar harga secangkir kopi 1.85 sen yang kemarin masih 1.70 sen euro. Itu baru contoh sebesar butir pasir. Drama terbesar akan menimpa kaum ekonomi lemah seluruh Belanda.
Di internet kita mulai disibukkan dengan tema diskusi "Kapitalisme berwajah manusiawi dan humanis"yang kembali diberikan tepuk tangan oleh beberapa teman yang berdiskusi yang justru ketika Kapitalis yang sedang krisis yang perlahan membuka topeng "manusiawi"dan topeng"humanis" dengan bermacam metode penggerogotan dan pengikisan hingga melucuti semua hak-hak hidup kaum ekonomi lemah. Dan sang pahlawan sudah lama absen di arena adu omong di Parlemen. Ada langkah-langkah yang akan melarang demonstrasi protes melawan keputusan Pemerintah. Negara demokrasi melarang demonstrasi. Besok adalah tanggal mainnya. Tapi yang tampak jelas "kapitalis berwajah manusiawi dan humanis"sudah tidak mendapat tepuk tangan di tengah masyarakat Belanda. Di Internet, masih. Karena memang di Internetlah mungkin terdapat demokrasi yang paling murni.
0 comments:
Post a Comment