Saturday, February 13, 2010

Kembali Lagi


Setelah kurang lebih 1 pekan ga bertemu dengan phisee, akhirnya bisa juga online lagi. Hari hari ku terasa kosong, seperti sekitar 9 bulan yang lalu. Masih teringat jelas, Februari tahun lalu kanda belum datang kembali dalam kehidupanku. Sehingga online bukanlah sebuah urusan yang penting dan tidak menjadi keharusan. Yups...9 bulan yang lalu, saat hari-hari ku terasa biasa dengan apa yang ku jalani. Ga ada kanda, ga ada yang spesial. Semua berjalan apa adanya, biasa saja. Tapi hari-hari ini terasa sepi, ketika seharusnya kanda masih ada bersamaku tapi dia ga ada. Seribu pertanyaan menggelayuti pikiranku. Kenapa?Bagaimana?Apakah?Akankah?
Arrgh...menyesalkah aku dengan semua yang sudah terjadi? Toch hidupku 9 bulan yang lalu ketika belum ada dia, ga ada bedanga dengan sekarang yang kembali tanpa dia. Tapi kenapa aku harus bersedih dengan kondisi ini???Bukan kah 9 bulan yang lalu, aku bisa tanpa kanda. Kenapa sekarang aku ga bisa? Kenapa aku harus tersiksa tanpa kanda, kenapa? Dan hanya ada satu jawaban yang bisa menguraikan segala tanyaku "aku menyayangi Kanda". Hanya karena itulah semua ini terjadi. Kenapa rasa sakit dan sedih ini tak mudah saja hilang seperti ketika awal aku bertemu kanda, begitu mudahnya aku menyayanginya. Semudah ketika aku menanam benih-benih cinta untuknya, semudah ketika aku menyirami kasih yang dia tanam di hatiku. Tak ada yang harus di sesali Ra...semua sudah menjadi kehendakNYA, bahwa pada waktunya nanti pun DIA akan menunjukkan sebuah jawaban dari semua tanya kalian. Berpikirlah positif, bahwa ini berat buat KITA, tidak hanya buat Dinda, Kanda juga merasakannya. Berat bukan berarti ga mampu, perlahan tapi pasti, kita akan bisa melewati rintangan ini. Entah "happy ending" atau "sad ending", yang pasti kita sudah berusaha mencoba melakukan yang terbaik. Untuk kita, untuk cinta n kasih sayang kita dan untuk kehidupan kita. Aku ingin kembali lagi, bangkit menjadi diri ku yang kuat, meski kadang CINTA ini membuatku tiba-tiba rapuh. Aku ingin kembali, berharap kembali, menanti kembali, kembali di sini, merindumu kembali. Akhhh...kapan kau kembali, kembali untukku??? Kembali bertanya dan kembali tak memperoleh jawaban. Hufht


Selengkapnya...

Sunday, February 7, 2010

Rindu Setengah Mati


Menanti mentari,6:13 am
Merindumu...amat sangat....
Pagi ini ketika aku membuka mata dari mimpiku, aku masih mengingatnya "Kanda". Ya Alloh, Engkau masih menjaga namanya dalam ceruk hatiku. Semenjak Kanda mulai meregangkan genggaman tangannya, aku sungguh seperti melayang.Jauh lebih tinggi seperti ketika Kanda menungkapkan berbagai kata cinta untukku. Namun kali ini aku terjatuh tiba-tiba, karena Kanda tak lagi kuat memegangi jemariku yang lemah. Ya...sakit...sakit sekali. Sampai-sampai semua perasaanku melebur menjadi satu bersama luka itu. Sedih-bahagia, tawa-tangisan, benci-sayang...semua berbanding sangat tipis. Tapi aku selalu tidak menyandingkan benci pada kasih sayank ku terhadap Kanda. Karena sama sekali ga menarik untukku. Biarlah hati ku cukup dipenuhi dengan rasa cinta&sayank buat Kanda. Aku ikuti takdir ku...kemana ia akan membawaku kelak. Saat ini, aku tidak berusaha melupakan semuanya, justru aku semakin menjaganya. Aku juga tidak yakin, bisa mencintai orang lain lagi seperti aku mencintai Kanda. Semua pikiran2 tentang berbagai kemungkinan membuatku semakin lelah. Aku ingin berlari...menjauhi gundukan rasa rinduku pada Kanda yang menjulang tinggi. Aku takut terkubur di dalamnya ketika itu runtuh. Ya...sepi pagi ini membuatku semakin merindukan Kanda. Sungguh...aku kangen Kanda, kangen banget. Senyumnya...aku rindu senyum nya, tawanya...aku rindu tawanya. Suaranya...masih teringat ketika awal dia menghubungiku dari negerinya sekarang, Ya Alloh...aku rindu itu.
Ya Robb...jagalah Kanda, semoga Engkau selalu merahmatinya&meridhoi setiap langkahnya. Amin


Selengkapnya...

Lafazh-lafazh Cinta


Lafazh-lafazh cinta karya Hadi S. Khuli
Berawal dari ketidaksengajaan membeli novel ini, hanya dengan pertimbangan murah, murah banget cuma Rp.10.000,-.
Novel tentang perjuangan hidup dan bisa dijadikan inspirasi.
Tokoh dalam novel ini begitu banyak, ceritanya pun maju mundur. Kadang membicarakan salah satu tokoh di masa lalu, sesekali membicarakan salah satu tokoh di masa sekarang. Namun yang ditonjolkan dalam novel ini adalah perjuangan untuk mendapatkan cinta sejati yang berasal dari Alloh. Bagaimana menghargai sebuah kesetiaan? Bagaimana menghargai perasaan orang lain? Bagaimana berkorban untuk orang-orang terkasih? dll.
Akhir cerita dari novel ini "happy ending" karena cobaan yang di alami para tokoh berakhir dengan indah dan dengan hadiah mereka yang tengah berjuang mendapatkan cinta sejatinya akhirnya mendapatkannya. Sungguh indah, andai kehidupan ku dapat ku tulis menjadi novel yang mempunyai akhir cerita....aku ingin mengakhirinya dengan aku dan Kanda bisa bersama-sama dalam ikatan suciNYA, selamanya. AArrrgghh aku terlalu banyak berandai-andai, melemahkan iman ku saja. Wallohu 'alam. Semoga ini menjadi doa, yang akan di amin kan para malaikat malam ini. Amin


Selengkapnya...

Saturday, February 6, 2010

Kesedihan VS Iman



Gerimis sore, 5.20pm WIB

Seharian ini aku berencana untuk bermalas-malasan tidur, tapi ternyata semua tidak berjalan seperti rencanaku.
Justru malah aku kerja bakti membersihkan pekarangan rumah, membantu pekerjaan rewangku, dan sekedar bermain-main dengan Ifa (Si kecil yang selalu membuatku bahagia, meski sejenak)
Hari ini aku sibuk banget dan lelah. Sibuk karena seabrek kegiatan yang ku lakukan hanyalah sebagai pelarian agar aku tidak terlalu larut dalam KESEDIHAN ku. Dan lelah, karena semua cara yang ku lakukan untuk melupakan kesedihanku, tak memberikan hasil yang berarti.
Apa yang aku rencanakan dan inginkan memang tak berjalan searah dengan kenyataan yang ku peroleh, justru sebaliknya yang terjadi.Seperti kehidupan ini, ga selamanya sesuai dengan keinginanku, aku hanya berusaha menerimanya dengan ikhlas.AAArggghh setidaknya aku sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk hidupku, aku sudah berusaha untuk lepas dari kesedihan ini. Meskipun belum bisa ku nilai berhasil, bahkan cenderung gagal.
Aku masih terngiang kata-kata Kanda pagi tadi "KESEDIHAN hanya akan melemahkan IMAN mu!"
Ya...betul betul betul. Itu yang terjadi pada diriku saat ini.Kesedihan ini telah mengikis kekuatan iman ku. Bahkan aku lebih menyedihkan lagi daripada kisah sedih yang menimpaku. Hari-hariku selama 10hari ini begitu buruk. Aku murung, aku mengurung diri, aku diam, aku merenung, tapi ga ada yang bisa ku dapatkan justru aku semakin terpuruk.Menyedihkan bukan???
Pekerjaanku kacau, sekalinya aku bicara...kasar dan menyakiti orang lain.Ibadahku...masya Alloh...aku malu menuliskannya. sungguh malu!!! Tidak lagi kurasakan sholat yang begitu khusyuk, tidak lagi kurasakan segarnya air wudhu membasuh jiwaku yang kering,tidak lagi kurasakan kalimah2 Mu menyentuh relung jiwaku sekedar aku membacanya saja, tidak lagi kurasakan keheningan disepertiga malamku. Aku memang selalu bangun malam, disepertiga malam...tapi lebih lama melamunku dibanding sholat dan dzikirku.

Ya Alloh...ampuni hamba Mu ini!!!
Ya Robb...jagalah imanku, kembalikanlah semangat untuk menggapai ridhoMU. Sungguh ya Alloh, aku tidak nyaman dengan ini, aku tersiksa, aku tidak mau terpuruk sehingga semakin jauh juah juah lagi dari rahmat MU. Ampuni hamba ya Alloh yang kurang bijak menyikapi keadaan ini, karena ilmu hamba sungguh terbatas.
Berikanlah aku kekuatan untuk kembali merengkuh rahmat MU ya Robb...Sungguh, dari lubuk hati kecilku, yang ku inginkan sekarang adalah kembali kepada MU.

Bismillah...semoga maghrib yang tiba sebentar lagi, bersama hujan sore ini akan menyejukkan hatiku lalu membawa kekuatan sendiri untukku segera bangkit, berlari menujuMU.
Amin amin Amin Ya Robbal 'alamin.

Masih ku coba menghitung hujan sore ini, dan ternyata rinduku buat Kanda masih sebanyak hujan sore ini. Ya...aku suka musim ini, karena hujan selalu mengingatkan ku pada Kanda...dia yang selalu merindukan hadirnya hujan di negeri nya sekarang yang amat dia cintai,,,melebihi cintanya padaku:-(

Dinda:-)


Selengkapnya...

Perpisahan


Ketika sebuah perpisahan terjadi, siapakah yang lebih merasa sedih, yang ditinggalkan atau kah yang pergi meninggalkan? Ah, masih perlukah kesedihan? Bukankah memang tak ada satu pun yang abadi?

Ketika seseorang pergi untuk mengejar mimpi, masih perlukah air mata? Bukankah kepergian itu untuk kebahagiaan?Menuntut ilmu adalah mulia.

Ah... bagaimana pun air mata kadang mampu menyihir detik-detik perpisahan, menghapus debu kesal yang ada selama perjalanan bersama, menyegarkan daun kenangan, meneteskan embun doa dan asa untuk bahagia.

Salah satu kata yg paling berat untuk aku katakan dan dengarkan adalah kata ‘perpisahan’. Mudah untuk dituliskan, namun begitu berat untuk dihadapi. Namun mungkin bila tidak ada kata perpisahan, tidak akan ada kata pertemuan. Kedua kata itu adalah 2 hal yg tidak bisa dipisahkan. Bila ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Tatkala Nabi Adam AS diciptakan dan menemukan dirinya bermukim di surga, beberapa saat kemudian dia harus rela berpisah dengan surga yang penuh kenikmatan. Nabi Adam AS hijrah ke dunia yang unik, penuh warna dan tantangan. Inilah mungkin awal mula sejarah kata pertemuan dan perpisahan dalam sejarah anak manusia.Semoga analisaku tidak salah.
Siklus pertemuan dan perpisahan ini terus terjadi dalam kehidupan seseorang dan dalam sejarah peradaban manusia karena kedua kata itu memang mesti ada ketika manusia ada. Siapapun dia harus mengalaminya. Pertemuan biasanya diwarnai dengan hal2 yg indah dan membahagiakan. Perpisahan lebih byk dihiasi dgn kesedihan, keharuan dan linangan air mata. Jarang kondisi ini terbalik. Pertemuan adalah awal dari sesuatu yg baru, tapi perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Perpisahan bias menjadi awal dari sesuatu yang baru.
Mungkin saya termasuk salah seorang yang sedang mengalami siklus ini. Perpisahan dan pertemuan yang silih berganti dengan seseorang yang menjadikan hidupku penuh warna. Andai kata itu bisa dihapus dari kamus kehidupan ini, aku akan me-delete-nya secara permanen. Namun kata itu sepertinya adalah hal yg ‘default‘ dlm program kehidupan setiap insan, sehingga mustahil untuk dihilangkan. Atau jika aku tahu ketika ternyata kebersamaan dengan dia hanya sebentar, mungkin aku akan me-“ignore”-segala perasaan indah dahulu. Menyesalkah aku?! Entahlah…kekecewaan membuat aku tidak bisa berfikir jernih.
Kini aku sudah sampai kembali di penghujung malam. Kusingkirkan sajadah cinta yang menemani sepertiga malamku agar aku tidak menghitung berapa malam yang mesti kulewati tanpa dirinya. Ya…dulu aku sering melewatkan sepertiga malam ku bersamanya. Penantian yang berkepanjangan adalah hal cukup menyengsarakan. Menunggu pertemuan kembali adalah pekerjaan yang berat dan menegangkan. Kata orang penantian bisa menjadi hal yang membahagiakan bila kita menikmatinya dan mengisinya dengan hal2 yang bermanfaat. Namun secara jujur kukatakan, amat sulit untuk menikmatinya. Kadang malah menyiksa, semua terasa berat meski aku dan dia berusaha menutupinya dengan segenap rasa yang ada. Perpisahan yg berat, namun harus dijalani kembali demi menggapai sebuah mimpi. Aku tidak boleh egois, mimpinya begitu mulia. Justru seharusnya aku mendukungnya, dengan doa-doaku, dengan semangat untuknya selalu. Aku juga hanya bisa menyemangati diri sendiri. Jarak, waktu dan keadaan ini memaksaku kembali memisahkan cintaku.
Hari-hari terasa begitu lama untuk dilewati. Semangat yang biasanya begitu menggebu-gebu mendadak hilang. Keinginan untuk membuat hidup lebih bermakna dengan seabrek aktifitas pun musnah sudah. Yang ada malah semua berantakan karena fikiran tidak fokus. Apakah sehari telah berubah jadi 48 jam ? Sepertinya tidak, tapi kadang saya merasa seperti itu. Waktu seakan merangkak seperti siput yg ingin melewati jembatan Suramadu. Rindu yang membuncah seakan tak terbendung. Andai aku bisa, aku akan menggulung waktu kedepan dan memotong pita perjalanan hidupku untuk beberapa waktu. Andai aku bias, aku akan menyeberangi lautan yang luas, menghampirinya dan mengatakan padanya “Kanda, aku sangat menyayangimu!”. AArrghhh… Jika Doraemon di kamarku itu nyata aku akan memintanya untuk meminjamkan mesin waktu atau pintu ajaib miliknya. Ingin rasanya raga ini terbang ke suatu tempat walau tanpa baling-baling bambu. Menemui cintaku…Ya, menemui kanda ku. Aku ingin menangis di pundaknya, aku ingin menumpahkan segala kepenatan dipeluknya, ya...aku ingin disampingnya. Meski sejenak saja
Begitu banyak pesan dan hal-hal darinya yang masih ku ingat, semuanya melebur menjadi satu dalam jiwaku. Seakan aku ingin selalu menjaga semua itu karena dengan begitu aku akan selalu merasa dekat dengannya. YA…dia tidak pernah pergi dariku, dari hatiku. Kanda akan selalu ada dalam hatiku, dan ga akan ada yang mampu menggantikannya. Kanda selalu mengajarkan… Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita membantu kepada sesama.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa … Kehidupan adalah ….tempat pijakan kita sementara, karena akhirat lah tujuan kita…Kehidupan adalah IBADAH…mendekatkan diri padaNYA.



Selengkapnya...


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Porsche Cars. Powered by Blogger