Wednesday, January 13, 2010

Rembulan Tenggelam Di Wajahmu



Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata: “Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan. Lima Jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?”
Maka apakah kita akan bertanya: Apakah CINTA itu? Apakah hidup ini ADIL? Apakah KAYA adalah segalanya? Apakah kita memiliki PILIHAN dalam hidup? Apakah makna KEHILANGAN?
Awalnya aku ragu ketika lembar demi lembar halaman pertama ku baca, sama sekali aku belum menemukan titik nyamanku. Aku belum mengerti akan kemana sebenarnya cerita dalam novel ini. Novel karya tere-liye ini adalah novel kedua yang ku rasa rumit untuk ku pahami setelah novel sebelumnya “Semoga Bunda Di Sayang Alloh” (sebenernya ga rumit-rumit banget sich, Cuma mungkin karena aku ga sabaran dan lola alias loading lama:-p )
Ray (tokoh utama dalam buku ini) ternyata memiliki perjalanan hidup yang amat rumit, dari KEHILANGAN, SAKIT, KECEWA, JATUH CINTA, bahkan jarang sekali dia mengecap rasa BAHAGIA. Semenjak kecil Ray sudah menjadi yatim piatu dan tinggal di panti asuhan yang sama sekali dia tidak menghendakinya. Yah…inilah hidup, apakah kita memiliki PILIHAN dalam hidup? Satu hal yang menjadi pertanyaannya?!
Seorang dengan wajah menyenangkan yang disebut sebagai malaikat bersayap indah mengajaknya mengulang kembali semua kisah hidupnya sebelum akhirnya Ray mengerti semua makna dari setiap kejadian yang telah dia lewati dalam hidupnya.Awal kisah hidupnya dimulai ketika umurnya baru 2 tahun rumahnya di bakar oleh orang-orang yang berkepentingan ingin menggunakan lahan perumahan yang dia tinggali dengan orang tuanya untuk di bangun gedung-gedung pencakar langit. Kedua orang tuanya meninggal dalam kebakaran itu, dan dia tertolong hingga akhirnya tinggal di panti asuhan. Hingga akhirnya dia berumur 16 tahun, berontak pergi dari panti asuhan itu karena setiap hari selalu di siksa penjaga panti yang hanya memanfaatkan anak asuhnya untuk meminta belas kasihan para donator. Tapi uang sumbangan itu, oleh penjaga panti di gunakan memenuhi ambisinya untuk naik haji. Argghhh busuk, dan Ray muak dengan semua itu.
Hinggga akhirnya dia meilih hidup bebas di jalanan menjadi gelandangan. Semua kerasnya hidup di jalanan sudah dia rasakan, ternyata di balik nikmatnya kebebasan itu, terasa sekali kerasnya kehidupan ini. HHmmm LOUD is LIVE hun:-p
Sampai pada suatu waktu ketika dia merasa hidupnya sudah berakhir setelah beberapa preman menusuk-nusuk tubuhnya karena tidak terima dengan kekalahan bermain judi dengannya. Yah, kejadian itu membawanya bertemu dengan seseorang yang memiliki Rumah Singgah. Di rumah singgah inilah dia mulai bias merasakan artinya KELUARGA, BERBAGI, MENGASIHI. Kerasnya kehidupan telah membuatnya hati nya pun mengeras, tapi suasana rumah singgah yang hangat mampu mencairkan hatinya. Perlahan tapi pasti dia mulai bangkit kembali menata kehidupannya yang dirasakannya carut marut. Dari mengamen hingga menjadi kuli bangunan pun dia lakoni. Sampai pada akhirnya, karena ketekukan dan kemauannya bekerja dan belajar tentang banyak hal, dia mendapatkan posisi yang amat tidak disangkanya. Perlahan tapi pasti, hidupnya telah tertata, sewajarnya dan terasa lebih nyaman. Istimewanya Ray adalah dia cerdas, dengan mudahnya dia menangkap setiap pelajaran dalam kehidupannya. Ya…sekolah kehidupan memang tak ada batasnya, dia terus belajar dan belajar, meski hidup terasa semakin rumit.(buat Kanda ku yang jauh di sana, semangat ya sayank…kita belajar sama-sama di sekolah kehidupan ini, untuk menggapai ridhoNYA, amin Ya Robb:-* )
Ray punya kebiasaan menatap indahnya cahaya rembulan di malam hari di atas lantai tertinggi, di manapun dia menemukannya, dia akan betah berlama lama untuk sekedar mentap rembulan itu.(sayank, kamu juga masih selalu merindukan untuk menatap “rembulanmu” kan? )Setiap kali menatap rembulan, Ray bisa mencurahkan segala isi hatinya, meski tak satu pun keluhannya di tanggapi oleh sang rembulan.
Waktu berjalan begitu cepat, Ray JATUH CINTA dengan gadis cantik bergigi kelinci yang begitu mempesonanya. Namun ketika cintanya pun belum tersampaikan dia harus menerima kenyataan pahit bahwa ternyata Si Gigi Kelinci adalah seorang pelacur. Ray kecewa, marah, seribu Tanya muncul dalam otaknya. Namun kekuatan cinta memang mengalahkan segalanya…Sunhanalloh. Si Gigi Kelinci menceritakan semua kisah dan alasan kenapa sampai dia menjadi seperti itu, sesuatu pun yang tidak pernah diharapkannya. Kisah Gigi Kelinci ternyata lebih mengenaskan dari Ray (mungkin karena perbandingannya cewek dengan cowok, jadi berat dan ringanya tergantung pada jenis kelamin yang merasakannya. Secara cowok lebih kuat bukan?:-p)Lalu, kekuatan cinta diantara mereka akhirnya menyatukan dua jiwa yang bernasib sama (sama-sama yatim, sama-sama ga beruntung, dan tentunya sama-sama jatuh cinta donk:-p )untuk berikrar dalam ikatan suci. Yups…mereka menikah. Sampai 6 tahun usia pernikahan mereka, 2 kali istrinya keguguran, dan yang terakhir pun Ray harus merelakan istrinya pergi bersama dua buah hatinya yang tidak sempat menghirup udara dunia….ukhh so sweet, pada bagian ini aku suka sekali (harusnya sedih, tapi kok malah suka yaks )
Ray sendiri lagi seperti ketika dulu dia juga sendiri. Hidupnya dia habiskan untuk bekerja dan bekerja. Usianya menginjak 60 an, dia mulai sakit-sakitan dan lemah. Sekian lama dia di rawat di rumah sakit, sampai pada seorang malaikat bersayap indah mendatanginya. Malaikat itulah yang mengajaknya untuk mengerti apa sebenarnya makana di balik semua kisah perjalanan hidupnya. Alasan malaikat itu adalah karena “rembulan”…ya….karena ray suka menatap rembulan. Aaakkkhh sederhana sekali bukan?!Tanpa Ray sadari, setiap kali Ray memandang rembulan, Ray selalu berterima kasih pada Tuhan.Setiap kali dia menyimaknya, dia merasa kuasa Tuhan menjejak setiap sudut bumi di mana cahaya rembulan menyentuhnya.Ray memiliki cara berinteraksi yang luar biasa dengan kuasa langit, Ray memang mengutuk, membantah, berprasangka buruk kepada Tuhan, tetapi dia jujur. Dia tidak pernah berdusta setiap kali menatap rembulan. Tidak pernah munafik. Apa adanya. Dia selalu merasakan andaikata semua kehidupan ini menyakitkan, maka diluar sana pasti masih ada sepotong bagian yang menyenangkan. Kemudian Ray akan berpikir, pasti ada sesuatu yang jauh lebih indah dari menatap rembulan di atas langit….
Dia tidak akan tahu apa itu, karena ilmumu terbatas, pengetahuanmu juga terbatas. Kau hanya yakin, bila tidak di kehidupan ini, suatu saat nanti pasti aka nada yang lebih mempesona dibandingkan menatap sepotong rembulan yang sedang bersinar. Ada satu janji Tuhan yang sungguh hebat, nilainya beribu kali tak terhingga dibandingkan hanya menatap rembulan ciptaanNYA. Yaitu janji menatap wajahNya. Menatap wajah Tuhan, tanpa tabir, tanpa pembatas…..Saat itu terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada artinya. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Percayalah selalu akan janji itu,,,,maka HIDUP kita setiap hari akan terasa INDAH.

Novel yang sarat makna tentang kehidupan. bagaimana sebenarnya hidup ini begitu sederhana. Dan setiap kejadian yang telah kita lewati, memiliki makna yang teramat berharga jika kita mau berfikir:-)Sungguh sederhana, bekerja keras,selalu merasa cukup, mencintai berbuat baik dan berbagi, senantiasa bersyukur dan berterima kasih karena sejatinya kita telah menggenggam kebahagiaan hidup ini. Dan hanya kepada Alloh lah kita akan kembali.






0 comments:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Porsche Cars. Powered by Blogger