Thursday, January 14, 2010

Jangan Marah Ya!


Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.”
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad, Shohih)
Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, “Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.” (HR. Thobrani, Shohih)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan, “Bukanlah maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan.”


Tips Menanggulangi Kemarahan
Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk menanggulangi marah. Diantaranya ialah:
1. Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
2. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
3. Mengambil sikap diam, tidak berbicara. (tapi please, jangan lama lama hun )
4. Duduk atau berbaring.
5. Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
6. Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
7. Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
Syaikh As Sa’di rohimahulloh mengatakan, “Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan. Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. Laa haula wa laa quwwata illa billaah”
Sangat mudah sekali memang untuk melakukan “marah”. Tapi tanpa menyadari akibat yang timbul setelah kita melakukannya. Ada beberapa hal yang membedakan kelas orang marah : mudah marah tapi susah reda, susah marah tapi mudah reda, mudah marah tapi mudah reda. Yang paling membahayakan adalah kelas yang pertama. Semua kembali kepada pribadi masing-masing tentunya.
Aku….menilai diriku dalam kategori mudah marah tapi mudah reda. Alkhamdulillah, semoga penilaian orang lain pun seperti itu. Karena aku merasa, ketika kemarahan itu muncul, sangat amat tidak nyaman menggelayuti hati, pikiran dan jiwaku. Semua terasa ganjil. Apalagi ketika aku harus marah dengan orang orang yang aku sayangi, ini sangat menyiksa sekali. Beberapa kali bertemu dengan karakter pasangan yang berbeda-beda, selalu aku menekankan, Jangan pernah berantem yha, apapun masalahnya!!! Karena sungguh, aku paling tidak sanggup untuk melakukannya. Rasanya dunia akan runtuh seketika, rasanya semuanya gelap, rasanya begitu jauh jarak yang membentang antara kita, semakin jauh.
Tapi sekarang apa yang terjadi??? Seseorang yang amat sangat aku cintai dan sayangi, yang berada di jarak beribu2 kilometer jauhnya dariku, sedang “nggambek ngomong” denganku. Mungkin bias di kategorikan “marah” karena beberapa pesanku tak kunjung di balasnya. Hufht….Ohh My GOD, berat sekali rasanya menerima ini. Kenapa??? Semua memang karena kesalahanku, kesalahan kecil menurutku tapi mungkin tidak untuk “belahan jiwaku”. Yah…kecil, karena gara-gara mas tukang es kelapa muda lupa memasukkan es sedikit ke dalam gelasku, dan aku mengganggapnya rejeki karena memang sudah lama tak merasakannya kesegaran es. Akkhhh ini hanya bias-bisanya aku membela diri, tapi sungguh kalo pun aku harus marah-marah dengan mas penjual itu, apa gunanya? Kasihan kan, dan aku juga mencoba menerima hal-hal yang tidak sesuai dengan mau ku. Nah, menjadi besar bagi “belahan jiwaku” karena dia merasa khawatir yang teramat sangat akan kesehatanku. Subhanalloh, rasa sayangnya begitu besar buatku, sehingga dia ga rela karena gara-gara sebongkah es kecil itu nanti aku jadi batuk (sakit). Sekarang aku jadi menemukan rumus baru yaitu rasa sayang + khawatir = MARAH. Kenapa jadi begini yaks?! Semoga rumusku ini ga segera diterima mentah-mentah olehnya, karena aku percaya banget…sebenernya MARAH + rasa sayang = KANGEN. Betul ga sayank??? Tulisan ini ku buat, di pagi buta, habis bangun tidur, ketika aku masih merasakan hatiku begitu galau. Semua cara sudah ku lakukan untuk meminta maaf pada “belahan jiwaku” yang sedang “nggambek ngomong” kepadaku. Berharap ada setitik cahaya yang menyinari hatinya kemudian membuat hatinya yang keras itu mencair seperti es yang siap menyegarkanku kembali Yank, terima kasih yha….kamu menjadi inspirasi dalam setiap langkahku.Tapi bukan berarti harus marah lho, biar aku bisa menulis. Aku ingin sekali menulis yang indah-indah untuk langkah kita hun. Kanda ga mau kan, berantem sama dinda? Sekedar mengingatkan, hubungan kita berat dan penuh resiko sayank, jadi jangan menambah beban untuk langkah kita ya sayank. Ku mohon, kita bias membicarakannya baik-baik kan? Jangan hukum aku seperti ini ya yank, aku ga kuat aku ga sanggup, sungguh! Aku SAYANK banget sama kamu nda:-* Maafkan aku yha, please!!!



0 comments:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Porsche Cars. Powered by Blogger