hall 'aizak enta wahid taswir jawaz safar ya 'am?? i says. "eeh, taswir jawaz safarak ya'ni?" the immigrations staff asked me back. "na'am, hal 'aizak enta li-ba'di syurut li-el-kameel el-estimaarah?, i asked again. "aiwa, kulluhum". sesuai pra-syarat pengajuan, langsung aku berjalan menuju beberapa kios di samping tempat egyptian foreigner embassy, ziraah, zagazig, syarqeeya. "mau fotokopi?", ehm..lo kira gw bakalan tertarik dengan tawaranmu, NO WAY!. aku terus berjalan tanpa memperhatikan tawarannya. kemudian kulihat anak kecil sedang duduk disamping canon C6800 Photostat Machine and photo copy. kayaknya asyik neh, kalo gw copy paspor dan beberapa dokumen ke tempat anak kecil ini. kupandangi langit untuk sekedar menyimpulkan kisaran jam berapa saat itu, tapi tak kutemukan kesimpulan, langit begitu mendung, seperti mau mengatakan padaku, aku mau menangis keras, cepat siapkan payungmu!, akh..ini musim dingin, pantas saja suasana seperti pagi hari yg mau hujan. dan lagi, kuingat-ingat apakah gw udah denger bunyi adzan dhuhur, rasanya belum. kenapa kau bolos sekolah? kenapa kau bekerja? kenapa kau ada disamping canon ini? dan kenapa kau begitu manis menyapaku? hmm..pertanyaan yg tidak kusampaikan padanya, dan buru-buru aku mengatakan: "aizu tasweer hadza kulluh, marratein!". ya, tolong copy-kan dokumen ini semuanya rangkap dua. dan ia berkata: "haadir". tangannya dengan sigap menerima dokumen yang aku sodorkan padanya. selagi dia sibuk dengan kertas-kertas itu, aku masih melanjutkan jawaban dari pertanyaanku. "ehm..pastinya anak ini tidak mempunyai kesempatan untuk sekolah, dan dia harus menghabiskan waktunya di kios kecil ini". "ok, allah yusallimak yabni". begitu untaian doaku padanya.
dan aku kembali menuju antrian di loket imigrasi untuk meneruskan jadwalku hari itu, naql-bayyaanat, pemindahan dokumen ke berkas baru yang aku punya. tampak di depanku dua orang laki-laki malaysia yang sedang tenang menanti, dan disampingnya ada empat cewek-cewek malaysia yang sedang memegang materai. mereka menyapaku dengan pertanyaan basa-basi tanda perkenalan, dan kujawab lengkap dengan iringan senyumku yang tenang. tapi, aku masih saja khawatir dengan dokumenku saat itu. dan tak aku sebutkan padanya. maklum saja, ternyata hari ini adalah jadwalnya orang-orang malaysia untuk mengurus dokumen-dokumen. sekilas aku melihat tulisan yang ada di tepat depan mukaku. "bajigur, iso-iso ditolak iki". "wes ah, gampang, tak rayune. ngisin-ngisinke yen kadung wis tekan kene, gari nglebokne dokumen sik tak cekel, njuk diusir kon sesuk maneh. WEGAH!!", kesimpulanku saat itu, dan aku juga sempat berfikir, seandainya aku ditolak pun, nggak apa-apa. yang penting aku sudah mencoba untuk berbuat sesuatu, dan itu yang akan menenangkan hatiku karena penolakan mereka.
dan masih menunggu untuk giliranku kedepan, aku berfikir keras, apakah gerangan alasan yang harus aku sampaikan kepadanya? "ana indonesy, huwa maleisy, hiya maleisy, wa nehna asiyawiyi!! leeh bukroh ya 'am? wa hiya bardu kaman palestini! hal fi el-farq el-mouskela? dan sambil memainkan bibirku sebagai tanda mengejeknya. oke..dapat satu alasan yang menurutku bisa mengalahkan sikapnya karena menolakku. dan sambil memandang kaca bening didepanku, aku menyesuaikan dan mengatur bayangan cahaya yang masuk ke retina mataku, untuk sekedar melihat ekspresiku, dan ternyata, aku siap dengan alasanku.
si malaysia itu mengucapkan: "excuse us, were leaving first!", "well..okay. thanks, i'll call u soon! hanya sekedar memastikannya kalau aku respect dengan salamnya. dua malaysia itu pergi, dan telingaku masih dibisingkan dengan suara cewek-cewek malay itu. haks..whatever!.
aku berusaha mengatur mimikku untuk tidak senyum, dan juga dengan tidak arogan. "ya 'ammu, hudz hadza! malisy", pak lik, jupuk ki dokumen, garapen, sorry! ha ha ha, benar saja..indonesy laa..indonesy bukroh! hiks, benar saja, si officer itu sesuai yang tadi aku kira, dan membuatku tersenyum dalam hati. dan aku sudah menyiapkan jawaban yang akan aku sampaikan. hah, rasanya kurang mantap seandainya alasan itu yang aku pakai untuk merayunya. tiba-tiba aku terbersit di fikiran, sebuah ide hebat, dan aku sampingkan alasan yang sedari tadi aku rencanakan. "ya 'ammu, ma'asy ana indonesy, huwa malaeisy, hiya maleisy, wa hiya bardu palestini!! ku-eja kalimat itu dengan cepat tanpa nafas. aku tarik nafas sebentar agar aku bisa mengatakan kalimat inti setelahnya, dan juga membiarkannya dia mengolah kata-kataku dalam benaknya, dan kulanjutkan, "wa el-mouhim huna..ana musy aljaziry!!". dengan keras aku mengatakannya, seolah-olah aku membentak. kontan saja, seisi ruangan melihatku. "YES, aku berhasil mendapatkan perhatian sederetan petugas-petugas didepanku, dan aku tertawa lebar dalam hati". mereka juga tertawa kegirangan dengan alasan yang aku sampaikan. dan mereka saling sahut-menyahut memberikan komentarnya masing-masing. aku dengarkan, dan sedikit kutambahi dengan kata-kata pemanis: "wa ana bardu ya'am, ana za'lan 'ala el-jaziry. hal 'arafta enta 'ala ba'dhi mudhoharat wa el-huduus bainahum? kutambahi sensitifitas dari kata-kataku pertama. mereka meletakkan sejenak dokumen-dokumen dimeja mereka dan mereka masih mendengarkanku sejenak, wa bardu fransy wa irlandy, 'araftum enta kullu? katsir min el-huduus fi-dzalik!. benar saja, mereka semakin terpancing dengan kata-kataku. dan mereka semakin ramai memperbincangkan. maklum saja, suasana hubungan mesir dan aljazair semakin memanas. berawal dari aksi pelemparan masa al-jazair kepada suporter timnas mesir di aljazair, kemudian adanya kasus pelemparan batu kepada para pemain dari timnas aljazair oleh supporter mesir, yang kemudian memaksa babak play-off di sudan dalam kualifikasi piala dunia di afrika selatan, dan kekalahan timnas mesir 1-0 dari aljazair. sehingga menyebabkan mesir tidak mendapatkan tiket untuk bermain dalam piala dunia 2010 di afrika selatan. fakta ini cukup untuk membuat masyarakat mesir untuk membenci warga aljazair. dan meskipun aku tidak memusuhinya, dengan lantang aku cukup mengatakan: ana musy aljaziry! gw bukan orang aljazair!
hahaha...aku berhasil membuat officer itu terlena dengan alasanku, dan membuatnya berkata: "ta'ala yabni, hud bita'tak!". dengan senyum aku katakan padanya: "tafadhol ya 'am, hiya ahoo! silahkan paklik, ini dokumennya!. ckckckck, kini kusengaja aku kembangkan senyumku dengan lebar. dan aku berhasil merayunya, dia meletakkan dokumen yang sedang digarap olehnya yang membuatnya sibuk, dan mengerjakan dokumenku karena cumbuan alasanku. YES! aku tertawa kegirangan!
"ba'da usbu', kaman ta'ala huna!..hmm, thanks God. urusanku lancar hari ini!.
0 comments:
Post a Comment