Friday, October 30, 2009

sore bersama 'beethoven'


jumat sore, begitu mempesonaku. kubuka jendela ruang tamu, dan tak sengaja kutemukan gerimis, hatiku masih berbisik riang dengan datangnya air hujan itu dan mataku ini sembari melihat-lihat anak-anak kecil berlarian dibawah sana, apartemen dilantai tujuh ini begitu leluasa untuk melihat suasana sekitar, suasana panas dan kerasnya kairo yang tersirami gerimis itu. ah..aku kembali menikmati anak-anak kecil itu berlarian, sambil aku berteriak, yabni..igri, igri, igri!! aku memberikan semangat kepada mereka untuk tetap berlari, dan berlari!! ya, berlari mengejar kebahagiaan! hmm...sedikit membantuku melupakan panas dan keras itu. tanpa ragu, kutengadahkan kepalaku keluar jendela, untuk menikmati sedikit kebahagiaan anak-anak itu, ihh...dingin banget! kutarik sebentar kepalaku kedalam, bersembunyi dibalik jendela. ah..bukan ini yang kucari!

kutengadakan kembali kepalaku, kulihat kembali anak-anak itu, ehm..riang sekali kehidupan ini, aha...ini yang kucari! dan terus, kusengaja kepala ini agar basah olehnya. dan dikejauhan lubuk hati aku berkata, aku merindukan sekali keriangan dan keteduhan! dan bukan dari balik jendela!

kututup kembali pintu jendela, kurapikan kembali korden yang mengiasinya, dan kulangkahkan kakiku tiga langkah, ditempat dimana sebuah laptop indah terletak. aku duduk sejenak disampingnya, dan mataku menatap jendela menerobos melewati korden-korden, untuk mencari cahaya! "sepertinya ada yang kurang dengan suasana sore ini?" tanyaku dalam gumamku. oukh.."bethoven!". bak seorang composer kehidupan, aku menginginkan kesempurnaan dalam irama sore ini!". dan tentu saja, jemariku langsung mengarah pada sebuah huruf 'Y' untuk mengawali kata youtube. beruntung, kecepatan internet ini bersahabat, 2 Mbps..woow, great! aku berfikir sejenak, diantara karya-karya bethoven, aku mengenal winter sonata, kemudian piano concerto no. 5 emperor yang semakin semarak dengan suara piano-brand diiringi dengan flute, klarinet, basoon, horn, trumpet, tympani dan instrumen string. dan juga aku mengingat dengan judulnya yang lain: fur elise, ehm..kagem ratri wulan. begitu hasil gubahanku dalam bahasa jawa, hasil translasi dari bahasanya si-bethoven. dan lagi, aku mengenal sonata in C minor pathetique, op. 13. sebuah sonata pianonya yang terkenal dan didedikasikan kepada seorang pangeran carl von lichnowsky. dan yang lain, aku masih ingat dengan moonligt sonata dan pastorale sonata, bei mannem, welche liebe fuhle, quintet op. 18, septet in Eb major, op 20, dan quintet, op. 29, symphony no. 3 in Eb eroica, yang didedikasikan untuk napoleon bonaparte, dan digubah menjadi sinfonia eroica composta per festiggiare il sovvenire de un grand uomo, kemudian Piano Sonata in C Major ‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor ‘Appasionata’, Op. 57. SUDAH, CUKUP..aku merasakan, anda ampir saja menjerit bosan menyimak ingatanku itu. dan nyatanya, bukan itu diatas yang aku pilih, akhirnya bethoven - requiem menjadi pilihanku sore itu. aha...semakin semarak kehidupan sore ini, dan aku terus berdoa dalam hatiku, semarakkanlah selalu ya Allah.

kupejamkan mataku, kucoba berkonsentrasi penuh, dan aku berlari pada sebuah imaji yang lain, aku menemukan sebuah kemegahan, jangkauan nadanya tinggi melengking memenuhi ruang akustik. dengan sikap tegak, wanita mungil ini mencoba mengatur napas dan iramanya. mimik mukanya sama sekali tak menunjukkan ketegangan. produksi nada yang tajam, bening tanpa desah, seolah ia menikmati balikan suara yang sudah dikeluarkannya. ahhhh...de' ratri wulan kembali membayangi konser kemegahan sore itu!. de', i love you de'..kita nikmati bareng ya sore-sore kita, kita resapi bareng ya hari-hari kita, kita berdoa bareng ya, untuk kemegahan-kemegahan dalam kehidupan kita. knda sayang dinda!! knda ngga ingin romantisme bersama beethoven, knda hanya ingin dinda bersamaku! lembutkan sejenak, dan sit a while of me!, untaian doa yg kupanjatkan untuk merusak imajiku yang liar, dan memecah bayangan de' ratri wulan-ku yang sedang mesrah dengan pianonya, dan bercumbu dengan requiem-nya.

arrrgghhh...sepenggal uraian harapan dan doa selalu bersamaku, adakah hal yang serupa bersamanya? tentu jawabku, dengan mantap aku mengamininya.

aku kembali menuju kemegahan soreku, alunan pianonya begitu meluap-luap sehingga setiap entakan nada bisa menggambarkan emosi musik itu. beberapa birama sunyi yang diperuntukkan piano, dimainkan oleh dindaku secara cadenza dengan sangat ekspresif. Jemarinya menekan tuts piano, sangat terkontrol. sungguh mempesonaku. ya, pesona kehidupan impian kita, yang harus kita bangun bersama dalam sebuah harmony.

0 comments:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Porsche Cars. Powered by Blogger